Koordinator Bidang Pengembangan Kebijakan dan Sistem Penyiaran (PKSP) KPID Kalimantan Barat, A. Panca Esti W. S,Sn hadir sebagai narasumber dalam acara Dialog Publik “Eksistensi Media Lokal Dan Media Sosial Di Era Siaran Digital”. Kegiatan ini diselenggarakan di Lembaga Penyiaran Publik TVRI Kalimantan Barat, Selasa 7 Mei 2024.
Era digital ditandai naiknya popularitas media hiburan dan informasi di internet. Bagi media penyiaran perkembangan tersebut turut mengancam keberadaan media penyiaran radio dan televisi. Penyiaran yang dalam beberapa dekade menjadi sumber informasi utama kini menghadapi tantangan persaingan informasi dari media baru dan sosial media.
KPID Kalimantan Barat melakukan sosialisasi untuk penguatan keberadaan Lembaga Penyiaran dalam menghadapi disrubsi media digital.
Kegiatan Dialog Publik di salah satu Lembaga Penyiaran Publik TVRI menjadi sosialisasi bagi KPID Kalimantan Barat melihat perkembangan teknologi penyiaran saat ini. Dialog Publik yang bertema “Eksistensi Media Lokal Dan Media Sosial Di Era Siaran Digital” dipandu oleh Host TVRI Kalimantan Barat, Nurul. Turut menghadirkan pula akademisi dan pengamat media Muhammad Habibi, S. Sos.I., M.IKom. sebagai narasumber.
Dalam pemaparannya Panca Esti menyampaikan kondisi penyiaran nasional saat ini. Era digital juga memberi standar baru bagi dunia informasi dan komunikasi. Dulu, komunikasi mutlak dikuasai pemilik kekuasaan politik maupun pemilik kekuasaan kapital, maka di era digital mulai terjadi pergerseran yang kemudian berpusat pada pengguna. Kontrol sepenuhnya ada di tangan masyarakat. Media mainstream seperti pers dan penyiaran harus mampu beradaptasi terhadap fenomena banjir informasi, alih teknologi dan perubahan pola menonton masyarakat. Lebih lanjut Perubahan teknologi dan peningkatan penggunaan internet tidak harus membuat ‘televisi dan radio’ sebagai sebuah konsep yang sedang ‘sekarat’, namun sebaliknya justru televisi sedang mengalami revolusi akibat budaya digital selaras dengan percepatan perubahan sosial masyarakat, yang akan menjadi bagian penting transformasi teknologi dan sosial di masa kini dan masa mendatang yang tidak bisa dihindari.
Bagi Kalimantan barat, penyiaran akan menghadapi tantangan yang lebih kompleks. Salah satu yang masih menjadi momok bagi perluasan informasi adalah Letak dan luas geografis wilayahnya. Perluasan jaringan komunikasi dan internet masih memiliki sejumlah kekurangan. Tidak terjangkaunya masyarakat oleh informasi menciptakan kesadaran literasi yang kurang di masyarakat. Hal ini menuntut penyiaran juga menjadi semakin sigap memanfaatkan peluang. Sehingga di tengah kekurangan perluasan informasi tersebut, penyiaran mampu berperan menjadi alternatif dan penyeimbang informasi. Faktor kepercayan masyarakat terhadap media baru yang belum maksimal turut menjadikan media penyiaran masih memiliki peluang jika mampu konsisten menjadi media informasi yang terpercaya dan kredibel.
Sebagai kesimpulan akhir KPID Kalimantan Barat memberikan catatan beberapa hal, antara lain:
- KPID Kalimantan Barat berperan aktif mensosialisasikan pentingnya memilih tayangan yang sehat bagi masyarakat.
- KPID Kalimantan Barat mendorong Lembaga Penyiaran menciptakan tayangan yang kreatif dan dipercaya oleh pemirsa.
- Sosialisasi diharapkan memberikan kesadaran bagi masyarakat agar memahami regulasi penyiaran agar dapat turut mengawasi siaran
0 Comments:
Post a Comment