Dalam keluarga, salah satu yang rawan terdampak siaran televisi adalah anak-anak. Aktivitas menonton televisi menjadi salah satu asupan informasi anak-anak yang berpengaruh besar bagi perkembangan kepribadian anak. Sementara itu selama di rumah salah orang yang sering bersama anak-anak adalah ibu-ibu. Aktivitas keseharian yang lebih banyak terpusat di rumah membuat ibu-ibu menjadi pihak yang paling cepat memfilter informasi bagi anak-anaknya. Untuk itulah KPID Kalimantan Barat pada Kamis 29 september 2022 mengadakan kegiatan sosialisasi siaran sehat di kantor kelurahan Bangka Belitung Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara. Peserta yang hadir sebagian besar adalah ibu-ibu rumah tangga dan PKK yang berdomisili di Kelurahan Bangka Belitung Laut.
Lurah Bangka Belitung Laut, Junarta S.Sos mendampingi Camat Pontianak Tenggara, Hj. Rendaryani, S.STP, M. Si yang hadir langsung membuka kegiatan. Hadir pula Bhabinkamtibmas Kel. BBL. Dalam pembukaannya Hj. Rendarayani menyampaikan komitmen kecamatan Pontianak Tenggara melayani masyarakat. Ia meminta masyarakat tidak ragu jika ada pelanggaran seperti pungli atau kesulitan dalam pelayanan terkhusus di kelurahan Bangka Belitung Laut.
" Kalau perlu warga tes saja, kalau sampai ada yang berani menerima suap laporkan kepada saya." Tegas Hj. Rendrayani. Ia juga menyambut baik kegiatan sosialisasi yang membuat masyarakat lebih paham dalam memilih siaran yang sehat.
Camat Pontianak Tenggara membuka kegiatan. |
Pada pengatar di awal kegiatan, Ketua KPID Kalbar, M.Y.I Deddy Malik menyampaikan kegiatan sosialisasi ini adalah salah satu program kerja KPID Kalbar dalam melakukan tugasnya.
" Kegiatan ini berupa literasi kepada masyarakat merupakan satu program 100 hari kerja, ada sosialisasi, dialog, diskusi publik, KPID Awards, dan riset indeks. KPID Kalbar memberikan literasi kepada masyarakat guna membangun kesadaran pentingnya memilih siaran yang sehat." ucap Deddy.
Menurutnya, masyarakat memiliki peran penting untuk memilih siaran sehat sehingga bisa mengambil manfaat untuk kehidupan, baik dari sisi SDM, parenting, kesehatan, dan ekonomi kreatif. Peran penting masyarakat turut membangun lembaga penyiaran menghadirkan siaran yang bermanfaat bagi pemirsanya.
Dalam pemaparan bidang kelembaagaan, komisioner KPID, Meriana, Spd menyampaikan tugas dan wewenang KPID kalbar. Dalam melakukan tugasnya mengawasi isi siaran, KPID Kalbar perlu dikenal masyarakat hingga ke tingkat keluarga. Sehingga masyarakat tidak ragu jika ingin melaporkan jika ada siaran yang dianggap melanggar P3SPS.
Lebih lanjut, komisioner KPID Kalbar bidang pengawasan isi siaran, R.F. Winarno, SH. Menyampaikan peran penting masyarakat menjadi filter awal siaran di keluarga. Literasi Siaran Sehat seperti kali ini memperkuat pengetahuan masyarakat terhadap siaran sehat, masyarakat harus menjadi benteng awal terutama dalam keluarga. Anak-anak adalah salah yang paling rentan terdampak kualitas siaran. Masa-masa pertumbuhan yang dibarengi rasa ingin tahu yang tinggi menjadikan anak menjadi peniru dari apa yang dilihat dan dialaminya. Sementara kecerdasannya belum mampu menilai mana yang boleh dan tidak dilakukan.
Diskusi Komisioner KPID dengan warga BBL |
"Dari sisi teknis, siaran digital memeberikan gambar yang bersih, suara yang jernih serta teknologi yang canggih." Ujar Panca. Salah satu teknologi yang pada siaran digital adalah kemampuan mengontrol program acara sesuai usia melalui sistem yang terintegrasi dalam set topbox atau pesawat televisi digital.
Kegiatan sosialisasi ditutup dengan tanya jawab. Dalam sesi ini ibu-ibu tampak antusias menyampaikan berbagai hal terkait pengawasan dan kualitas siaran televisi. Ibu Meriana mengeluhkan sulitnya membatasi waktu menonton anak-anak. Tidak hanya televisi, sekarang menonton lewat smartphone membuat anak lupa waktu dan kecanduan. Sementara Elphita mengomentari siaran saat ini yang sangat beragam, berbeda pada masa kecilnya dulu yang sedikit siaran televisi. Namun dampaknya pada anak-anak sekarang orang tua harus kerja keras mengatur waktu anak menonton televisi.
Pada kesempatan tersebut Rusmansyah Fauzi, salah satu warga BBL mengomentari salah satu cara membatasi anak dari televisi atau gadget adalah memberikan pemahaman serta membekalinya dengan ilmu agama. Sehingga anak menjadi sadar akan kewajibannya dan belajar membagi waktunya.
Pemberian bingkisan. |
Salah satu warga, Ambar berkomentar tentang survey nielsen yang dipakai oleh televisi sebagai data rating siaran, tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi sosial yang sesungguhnya dari masyarakat tersebut. Dampaknya tayangan yang disiarkan oleh televisi bukan informasi yang sesuai untuk masyarakat di daerah.
Pada akhir kegiatan dilakukan pembagian paket kenang-kenangan dari KPID Kalbar kepada warga BBL. Dalam sela-sela pembagian bingkisan sembako, lurah BBL, Junarta berharap warga memahami apa yang telah dipelajari dari kegiatan ini.
"ilmu yang didapat tentang KPID Kalbar dan siaran sehat, harus dipahami. Jangan kemudian dilupakan begitu saja. Karena banyak gunanya untuk kita semua." Tutup pak lurah. (pc)