KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH (KPID) KALIMANTAN BARAT

LEMBAGA NEGARA INDEPENDEN | Alamat Kantor: Jl. Adi Sucipto No. 50 Pontianak Kelurahan Bangka Belitung Laut, Kota Pontianak. Tlp : +62 811-577-877 Email : kpid.propkalbar@gmail.com Instagram : kpidprovkalbar

Analog Switch Off

Menyambut Kick Off Siaran Digital 2 November 2022

Komisioner KPID Periode 2022-2025

Anggota KPID Kalimantan barat yang dilantik pada 12 Agutus 2022.

Pengaduan KPID

jika ada isi siaran yang melanggar P3SPS laporkan !

Anggota KPID Kalimantan Barat Periode 2022-2025

Foto bersama Komisioner KPID Kalimantan Barat menggunakan pakaian dan atribut daerah.

PPID KPID Kalimantan Barat

Memberikan Pelayanan Informasi Publik yang cepat, terbuka dan bebas biaya

Friday 30 September 2022

Filter Menonton Siaran Televisi Dimulai Dari Rumah

Dalam keluarga, salah satu yang rawan terdampak siaran televisi adalah anak-anak. Aktivitas menonton televisi menjadi salah satu asupan informasi anak-anak yang berpengaruh besar bagi perkembangan kepribadian anak. Sementara itu selama di rumah salah orang yang sering bersama anak-anak adalah ibu-ibu. Aktivitas keseharian yang lebih banyak terpusat di rumah membuat ibu-ibu menjadi pihak yang paling cepat memfilter informasi bagi anak-anaknya. Untuk itulah KPID Kalimantan Barat pada Kamis 29 september 2022 mengadakan kegiatan sosialisasi siaran sehat di kantor kelurahan Bangka Belitung Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara. Peserta yang hadir sebagian besar adalah ibu-ibu rumah tangga dan PKK yang berdomisili di Kelurahan Bangka Belitung Laut.

Lurah Bangka Belitung Laut, Junarta S.Sos mendampingi Camat Pontianak Tenggara, Hj. Rendaryani, S.STP, M. Si yang hadir langsung membuka kegiatan. Hadir pula Bhabinkamtibmas Kel. BBL. Dalam pembukaannya Hj. Rendarayani menyampaikan komitmen kecamatan Pontianak Tenggara melayani masyarakat. Ia meminta masyarakat tidak ragu jika ada pelanggaran seperti pungli atau kesulitan dalam pelayanan terkhusus di kelurahan Bangka Belitung Laut.

" Kalau perlu warga tes saja, kalau sampai ada yang berani menerima suap laporkan kepada saya." Tegas Hj. Rendrayani. Ia juga menyambut baik kegiatan sosialisasi yang membuat masyarakat lebih paham dalam memilih siaran yang sehat.

Camat Pontianak Tenggara membuka kegiatan.

Pada pengatar di awal kegiatan, Ketua KPID Kalbar, M.Y.I Deddy Malik menyampaikan kegiatan sosialisasi ini adalah salah satu program kerja KPID Kalbar dalam melakukan tugasnya. 

" Kegiatan ini berupa literasi kepada masyarakat merupakan satu program 100 hari kerja, ada sosialisasi, dialog, diskusi publik, KPID Awards, dan riset indeks. KPID Kalbar memberikan literasi kepada masyarakat guna membangun kesadaran pentingnya memilih siaran yang sehat." ucap Deddy. 

Menurutnya, masyarakat memiliki peran penting untuk memilih siaran sehat sehingga bisa mengambil manfaat untuk kehidupan, baik dari sisi SDM, parenting, kesehatan, dan ekonomi kreatif. Peran penting masyarakat turut membangun lembaga penyiaran menghadirkan siaran yang bermanfaat bagi pemirsanya.

Dalam pemaparan bidang kelembaagaan, komisioner KPID, Meriana, Spd menyampaikan tugas dan wewenang KPID kalbar. Dalam melakukan tugasnya mengawasi isi siaran, KPID Kalbar perlu dikenal masyarakat hingga ke tingkat keluarga. Sehingga masyarakat tidak ragu jika ingin melaporkan jika ada siaran yang dianggap melanggar P3SPS.

Lebih lanjut, komisioner KPID Kalbar bidang pengawasan isi siaran, R.F. Winarno, SH. Menyampaikan peran penting masyarakat menjadi filter awal siaran di keluarga. Literasi Siaran Sehat seperti kali ini memperkuat pengetahuan masyarakat terhadap siaran sehat, masyarakat harus menjadi benteng awal terutama dalam keluarga. Anak-anak adalah salah yang paling rentan terdampak kualitas siaran. Masa-masa pertumbuhan yang dibarengi rasa ingin tahu yang tinggi menjadikan anak menjadi peniru dari apa yang dilihat dan dialaminya. Sementara kecerdasannya belum mampu menilai mana yang boleh dan tidak dilakukan.

Diskusi Komisioner KPID dengan warga BBL
Lebih lanjut, dalam rangka menata siaran yang tepat bagi masyarakat, pemerintah pada 2 november 2022 mencanangkan analog swicth off, ASO. Dalam penjelasan dalam sesi kegiatan, Komisioner Kor.Bid Pengelolaan sistem siaran, A. Panca Esti. W, S.Sn menyampaikan keunggulan siaran digital televisi.

"Dari sisi teknis, siaran digital memeberikan gambar yang bersih, suara yang jernih serta teknologi yang canggih." Ujar Panca. Salah satu teknologi yang pada siaran digital adalah kemampuan mengontrol program acara sesuai usia melalui sistem yang terintegrasi dalam set topbox atau pesawat televisi digital.

Kegiatan sosialisasi ditutup dengan tanya jawab. Dalam sesi ini ibu-ibu tampak antusias menyampaikan berbagai hal terkait pengawasan dan kualitas siaran televisi. Ibu Meriana mengeluhkan sulitnya membatasi waktu menonton anak-anak. Tidak hanya televisi, sekarang menonton lewat smartphone membuat anak lupa waktu dan kecanduan. Sementara Elphita mengomentari siaran saat ini yang sangat beragam, berbeda pada masa kecilnya dulu yang sedikit siaran televisi. Namun dampaknya pada anak-anak sekarang orang tua harus kerja keras mengatur waktu anak menonton televisi.

Pada kesempatan tersebut Rusmansyah Fauzi, salah satu warga BBL mengomentari salah satu cara membatasi anak dari televisi atau gadget adalah memberikan pemahaman serta membekalinya dengan ilmu agama. Sehingga anak menjadi sadar akan kewajibannya dan belajar membagi waktunya.

Pemberian bingkisan.

Salah satu warga, Ambar berkomentar tentang survey nielsen yang dipakai oleh televisi sebagai data rating siaran, tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi sosial yang sesungguhnya dari masyarakat tersebut. Dampaknya tayangan yang disiarkan oleh televisi bukan informasi yang sesuai untuk masyarakat di daerah.

Pada akhir kegiatan dilakukan pembagian paket kenang-kenangan dari KPID Kalbar kepada warga BBL. Dalam sela-sela pembagian bingkisan sembako, lurah BBL, Junarta berharap warga memahami apa yang telah dipelajari dari kegiatan ini.

"ilmu yang didapat tentang KPID Kalbar dan siaran sehat, harus dipahami. Jangan kemudian dilupakan begitu saja. Karena banyak gunanya untuk kita semua." Tutup pak lurah. (pc)



Wednesday 28 September 2022

KONI: Porsi Informasi Olah Raga Daerah di Media Kurang

KONI Provinsi Kalimantan Barat menerima kunjungan Komisioner KPID Kalimantan Barat di Kantor KONI, komplek stadion Sultan Syahrif Adurrahman, Pontianak, Selasa 27 september 2022.

Hadir dalam pertemuan Wakil Ketua KONI KalbarSetiawan Lim beserta jajarannya. Dalam pengantarnya wakil Ketua KONI menyampaikan apresiasinya atas kunjungan KPID ke KONI Kalbar. Dengan kerjasama antar lembaga, diharapkan dapat semakin meningkatkan kinerja masing-masing lembaga. Kunjungan kerja diawali dengan penjelasan Ketua KPID Kalibar, M.Y.I Deddy Malik tentang program kerja dan tugas KPID. Sebagai lembaga pengawas penyiaran KPID tidak hanya melakukan kerja pemantauan semata namun menjalin kerjasama dengan lembaga laiin dengan tujuan mencari irisan tugas dan wewenang yang sejalan dengan KONI. diisi dengan diskusi tentang perkembangan olah raga di Kalimantan Barat. Dengan demikian pengawasan siaran dimulai dari hulu, berawal dari masyarakat.

" Apalagi perkembangan media baru di internet semakin mendorong persaingan lembaga penyiaran menjadi selamkin sengit. Terlebih di daerah." Ujar Deddy Malik.

Untuk itu diperlukan peraturan daerah yang mendukung penyiaran daerah Kalbar. Melalui perda perlindungan awak media daerah semakin baik. Informasi daerah dan konten lokal dapat didorong lebih berkualitas dan bermanfaat optimal  bagi masyarakat.

"perda juga dimaksudkan agar lembaga penyiaran di Kalimantan Barat memanfaatkan lebih luas sumber daya manusia di daerah." Tambah Deddy Malik.

Menanggapi hal tersebut Sekretaris KONI Kalbar, H. Erwin Anwar, B.Sc menyampaikan di Kalbar, tiga pilar dasar olahraga yang menjadi tonggak dasar perkembangan olahraga. Pertama yakni sumber daya manusia, baik atlet maupun unsur pendukungnya. Kedua adalah sarana dan prasarana yang tepat agar atlet dapat berlatih optimal. Dan yang ketiga adalah sisi anggaran yang menunjang berbagai event olahraga.

"Atlet Kalbar sembilan puluh delapan persen berasal dari kalangan menengah ke bawah, dampaknya dibutuhkan anggaran pembinaan yang lebih besar." ujar Erwin Anwar.

Diskusi hangat seputar penyiaran dan olahraga

Dalam waktu dekat, ada multi event oalahraga besar di Kalbar yaitu PORPROV. Event yang diselenggarakan di Kalbar empat tahun sekali ini menjadi tolok ukur prestasi atlet Kalbar menjelang PON pada 2024 yang rencananya diselenggarakan di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. 

"Dalam Porprov total ada 48 cabang olah raga, terdiri dari beberapa kategori, yang rencananya diselenggarakan nyaris sebulan penuh" tambah Erwin.

Dalam kesempatan diskusi ini Ketua Bidang Media dan Humas, Drs. H. Sidik Pramono, MH mengharapkan KPID dapat meningkatkan peran media dalam menyampaikan informasi olahraga. Tidak hanya penyiaran, media-media baru masih sedikit porsi pemeberitaan olahraga, terutama di daerah.

"KPID sebagai pengawas bisa mendorong lembaga penyiaran memberitakan olahraga menjadi informasi yang menarik di Kalbar." Terang Sidik.

"Paling tidak mendapat porsi yang seimbang, sehingga meningkatkan perhatian masyarakat dan pemerintah daerah." Tambah Wakil Ketua KONI, Setiawan Lim.

Sementara itu, Komisioner Korbid Pengelolaan sistem penyiaran KPID Kalbar, A. Panca Esti menyampaikan potensi bisnis dalam informasi olahraga di media, khusunya penyiaran. Hanya perlu dorongan dan kerjasama berbagai pihak untuk semakin memperkuat sektor pendapatan dalam event olahraga.

"Media penyiaran Kalbar saat ini memilki kemampuan mengemas siaran olahraga dengan kreatif, bahkan siaran langsung. Memang tidak  secanggih tayangan televisi nasional, namun kemasan tayangan olahraga masih menarik untuk ditonton" ujar Panca.

Menutup diskusi KONI Kalbar berharap KPID terus mengawal penyiaran di Kalbar agar masyarakat mendapatkan siaran yang sehat dan bermanfaat. Tidak mendapatkan informasi yang meresahkan di tengah era digital saat ini. (Pc)


Tuesday 27 September 2022

Selamat Hari Bhakti Postel ke-77


Hari Bhakti Postel diawali oleh kegelisahan dari putra-putri Angkatan Muda Pos Telegraf dan Telepon, atau dikenal dengan AMPTT, yang merasa bahwa kantor Jawatan Pos, Telegraf, dan Telepon yang dikuasai Jepang harus segera diambil alih.

AMPTT mengadakan pertemuan pada tanggal 3 September 1945 untuk menyusun strategi perebutan kantor PTT Jepang. Hasilnya adalah bahwa kantor PTT Jepang harus sudah berbendera Indonesia selambat-lambatnya di akhir September 1945.
Kemudian tanggal 26 September 1945, Soetoko, selaku penggerak AMPTT, melakukan koordinasi dengan pemuda dan pemudi dari berbagai golongan untuk menyerang kantor PTT Jepang.
Penyerbuan dilakukan pada tanggal 27 September 1945, dan petugas PTT Jepang menyerah tanpa perlawanan. Mereka kemudian menyerahkan kantor PTT tersebut pada AMPTT, yang kemudian dilanjutkan dengan pemutaran lagu Indonesia Raya.
Peristiwa inilah yang kemudian jadi dasar peringatan dan sejarah Hari Bhakti Postel pada tanggal 27 September 1945 lalu. Peringatan Hari Bhakti Postel kemudian ditetapkan pada tanggal tersebut, dan masih diperingati hingga hari ini setiap tahunnya.

Selamat Hari Bhakti Postel Ke-77
" Maju Bersama Pos dan Telematika Menuju Indonesia Sejahtera" 

Hari Bhakti Postel Ke-77 Momentum Maju Bersama Komunitas Postel

Silaturahmi komunitas Postel Kalimantan Barat

Hari Bhakti Postel ke-77 di Pontianak diperingati dengan serangkaian acara. Pada puncaknya Selasa, 27 september 2022, peringatan dilakukan melalui upacara  bendera komunitas postel di Kalimantan Barat. Upacara diikuti Khidmat di halaman LPP TVRI Kalbar, jl. A Yani Pontianak.  Diikuti oleh seluruh komunitas postel terdiri dari lembaga pemerintah, lembaga penyiaran Radio dan Televisi serta Perusahaan telekomunikasi di Kota Pontianak.

Upacara peringatan ke-77 dipimpin oleh Kepala Balmon Pontianak, Boby Satriyo Sulaiman, S.H, M.H. yang membacakan sambutan menteri kominfo Republik Indonesia, Johny G Plate. 

Komisioner KPID Kalbar.

Kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah di gedung TVRI Kalimantan Barat. Dalam keterangannya, Boby menyampaikan melalui tema kali ini "Maju bersama Pos dan Telematika menuju Indonesia Sejahtera" berharap ini menjadi semangat bersama untuk bersinergi dari berbagai komunitas postel. Melalui upacara secara sederhana dan kebersamaan menjadi semangat moment terselenggaranya TV digital di Kalimantan Barat, pada 2 november mendatang. Semua unsur baik media cetak maupun lembaga penyiaran saling mendukung Menjelang analog swicht off TV analog menuju ke sistem digital.

Wakil Ketua KPID menyalurkan sumbangan.

Rangkaian hari bhakti postel juga diikuti oleh KPID Kalimantan Barat dengan turut serta dalam kegiatan anjangsana. Pada kegiatan anjangsana yang dipusatkan di Radio Mujahidin, Senin 26 september 2022. Wakil Ketua KPID Kalbar, R.F Winarno, SH hadir memberikan bantuan yang akan disalurkan ke panti asuhan.

Sesuai dengan tema "Maju bersama Pos dan Telematika untuk Indonesia Sejahtera", KPID sebagai lembaga regulator bidang penyiaraan berperan turut serta mengatur sistem dan infrastruktur penyiaran. Sehingga pemerataan informasi bagi seuruh wilayah, Kalbar khususnya menjadi tujuan bersama lembaga penyiaran di Kalimantan Barat. Sesuai wewnangnya, KPID melalui pengawasan isi siaran isi siaran dapat mendorong terciptanya informasi yang layak dan sehat bagi masyarakat. (Pc)




Monday 26 September 2022

Muatan Lokal Jadi Siaran Pendidikan SMK TV

SMK TV di Pontianak dikenal sejak dibukanya jurusan Broadcasting di SMK N 2 di Pontianak. Lembaga penyiaran komunitas ini ditujukan sebagai sarana studio belajar bagi siswa broadcasting. Mengoperasikan peralatan seperti studio dan pemancar menjadi tempat siswa mengenal dan memahami dunia penyiaran secara nyata.

Sebagai TV komunitas, SMK TV mengembangkan diri sebagai lembaga penyiaran yang tidak hanya tempat belajar, saat ini SMK TV menjadi media informatif bagi pemerintah daerah Kota Pontianak. Sosialisasi kerja pemerintah kota Pontianak di bidang kebudayaan menjadi salah satu program reguler SMK TV.

Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Kalimantan Barat, senin 26 september 2022 melakukan kunjungan kerja ke studio SMK TV, gedung terpadu kota Pontianak. Ketua KPID, M.Y.I Deddy Malik bersama Korbid pengawasan isi siaran, Teresa Rante dan Korbid Pengelolaan struktur dan sistem penyiaran A. Panca Esti diterima oleh Kepala lembaga penyiaran komunitas Perkumpulan SMK TV, Syahri, ST., MT. Dan ketua jurusan   Broacasting SMK N 02 sekaligus pengelola SMK TV, Syafruddin, ST beserta jajarannya.

Dalam perbincangan tersebut Ketua KPID, Deddy Malik menjelaskan tentang program kerja KPID terutama yang bersinergi dengan lembaga penyiaran. Sebagai salah satu televisi komunitas yang konsen di bidang pendidikan, SMK TV memiliki potensi menjadi wadah pendidikan di kalbar.

Kepala SMK TV, Syahri menyampaikan tujuan berdirinya SMK TV. Secara historis SMK TV didirikan di jurusan broadcasting SMKN 02.  Menggunakan call sign ED TV, edukasi televisi, SMK TV dimaksudkan menjadi wadah informasi bagi semua kalangan pendidikan. 

"Untuk sekolah dan praktisi pendidikan yang ingin menjalin kerjasama bersiaran di media televisi, SMK TV membuka diri seluas luasnya. Tidak hanya itu, instansi di lingkungan pemerintah daerah diajak untuk bekerjasama memanfaatkan SMK TV sebagai tempat sosialisasi." ujar syahri.

"Namun sekarang ini SMK TV sedang menjalin kerjasama dengan pemerintah kota Pontianak, termasuk bantuan operasional selama ini. Ke depan kita akan menggandeng pemprov Kalbar". Tambah Syahri. 

Dalam diskusi tersebut dikemukakan pula kesulitan yang dialami SMK TV. Meskipun telah menjalin kerjasama dengan pemerintah Kota Pontianak, namun minimnya anggaran pembiayaan operasional SMK TV masih menjadi persoalan.

"Kita berharap pemerintah provinsi dapat membantu, sehingga manfaat SMK TV tidak hanya untuk Kota Pontianak, tetapi bisa merambah Kalimantan Barat." Ujar syafrudin menambahkan.

Diskusi KPID bersama SMK TV

Sementara itu, komisioner KPID, Tesa Rante menekankan perlunya kreativitas lebih lanjut seperti menjadikan muatan lokal salah satu isian program SMK TV. Pengetahuan tentang kearifan lokal menjadi hal yang menarik untuk ditonton. Hal ini sejalan dengan tujuan peningkatan IPM dalam bidang pendidikan.

"Pendidikan tentang bahasa daerah contohnya, harus diperkenalkan sejak dini dalam muatan lokal sehingga mampu dilestarikan keberlanjutanya." Ujar Tessa.

Dipenghujung diskusi, komisioner KPID korbid PS2P, Panca Esti memberikan apresiasi keberadaan SMK TV yang dikelola mandiri oleh guru-guru sekolah sebagai sarana pendidikan. Panca juga memberikan masukkan perlu penataan manajemen operasional yang lebih baik, sehingga dapat diregenerasikan kedepan. (Pc)

Perda Penyiaran Meningkatkan Kualitas SDM Daerah

Komisi Penyiaran Indonesia Kalimantan Barat melakukan kunjungan kerja ke kantor media Tribun Pontianak. Pada kunjungan tersebut diterima disambut langsung oleh Pimpinan Redaksi Syafrudin dan Santoso dari Divisi Iklan Tribun Pontianak, Jumat, 23 September 2022. Dalam kunjungan tersebut perbincangan hangat diawali dengan pemaparan program kerja KPID terkait agenda 100 hari kerja. 

Kemudian dalam kesempatan tersebut dibincangkan juga tentang pentingnya sosialisasi siaran sehat. Dalam era informasi global saat ini perlu filter di masyarakat sehingga penonton mendapat manfaat dan terlindungi dari informasi negatif.

Salah satu hal yang menjadi pembicaraan hangat adalah keinginan KPID pemerintah daerah memiliki peraturan daerah yang mengatur pemanfaatan sumber daya lokal dan peningkatan informasi daerah serta konten lokal.

Ketua KPID Kalbar M.Y.I Deddy Malik mengemukakan, salah satu daerah yang sudah menggunakan Perda seperti di Jogja. Yang dalam regulasinya konten lokal mewajibkan menggunakan bahasa daerah setempat, dengan adanya Peraturan Daerah dengan sentuhan nuansa lokal ia juga mengatakan akan membuat lembaga penyiaran semakin tertantang dan ada kewajiban didalamnya.

Suasana diskusi hangat di Tribun Pontianak.


Siaran lokal dapat ditentukan pada jam-jam primetime sehingga memperkuat kasanah siaran lokal. Hal ini menjadi kewajiban ketika tertuang dalam regulasi yang mengikat. Deddy Malik juga mengatakan Perda tersebut diharapkan dapat menunjang penyerapan terhadap SDM lokal sehingga dapat berkontribusi dalam menyampaikan siaran-siaran lokal.


"Perda itu dapat memuat beberapa hal, seperti penyerapan SDM, dengan adanya Perda otomatis lembaga penyiaran yang ada kaitannya dengan Kalbar akan mempunyai kewajiban untuk merekrut SDM lokal, "katanya.


Di sisi lain ia juga mengatakan pentingnya Perda tersebut juga diharapkan dapat dilakukan penyerapan terhadap SDM lokal sehingga dapat berkontribusi dalam menyampaikan siaran-siaran lokal. Dengan keterlibatan secara optimal SDM lokal akan meningkatkan kualitas konten yang diproduksi, karena SDM lokal lebih menguasai detail potensi daerah. (Pc)


Terkait: peraturan daerah Tentang Penyiaran D.I.Yogyakarta.

Friday 23 September 2022

Televisi Daerah Menjelang Cut Off Siaran Analog


Siaran televisi lokal sejak lama menjadi pilihan masyarakat Kalimantan Barat. Selain menerima siaran televisi berjaringan secara nasional, informasi daerah dan konten lokal menjadi sumber informasi tentang daerah. Sejak terbitnya Undang-undang 32 tahun 2002, masyarakat mendapatkan kesempatan menjadi penyelenggara siaran baik di nasional maupun di daerah. Di Kalimantan Barat saat ini tercatat terdapat empat televisi lokal daerah. Terdiri dari dua lembaga penyiaran swasta daerah dan dua lembaga penyiaran komunitas.

Mengantisipasi program ASO televisi analog yang akan cut off pada 2 november 2022, televisi di daerah yang masih menggunakan frekuensi analog diharapkan mampu melakukan perubahan ke sistem digital. Dalam penerapan siaran digital televisi daerah akan melakukan siaran digital melalui sewa MUX pada penyelenggara MUX.

Kamis 22 september 2022, KPID Kalimantan Barat mengundang televisi siaran lokal daerah memaparkan berbagai persiapan yang dilakukan menghadapi migrasi digital. Rapat koordinasi dibuka oleh Wakil Ketua KPID Kalbar, FX. Winarno SH, dan dihadiri oleh anggota KPID korbid. Pengelolaan Struktur dan Sistem Penyiaran, PS2P A. Panca Esti W. S.sn, Komisioner Misrawi S.sos.I dan Korbid Pengawasan Isi Siaran, Teresa Rante M. SH. Beserta anggota Charles Armando S.A.P MPA. Dari unsur lembaga penyiaran daerah yang hadir yakni pimpinan lembaga penyiaran swasta daerah, Direktur Bisnis PT. Ruai Televisi, Yuventius Ivie, dan Kepala lembaga penyiaran komunitas Perkumpulan SMK TV, Syahri, ST., MT.

Dalam pemaparan awal Komisioner KPID Korbid PS2P, A. Panca Esti W.  menyampaikan tujuan kegiatan yakni untuk melihat perkembangan migrasi siaran digital di daerah Kalimantan Barat. Selain itu Panca menilai KPID perlu mendengar  masukkan langsung dari lembaga penyiaran daerah Kalimantan barat. 

"Dari siaran digital pada tiga penyelenggara MUX yang ada di zona satu Kalimantan Barat belum ada televisi daerah yang bersiaran digital, KPID sebagai mitra lembaga penyiaran ingin mengetahui permasalahan yang dihadapi, mengingat cut off ASO 2 november semakin dekat." Ungkap Panca.

Menanggapi hal tersebut, Kepala SMK TV, Syahri menjelaskan masih ada persoalan pada SMK TV untuk menyewa MUX. Selama ini, sebagai televisi komunitas yang fokus di bidang pendidikan, pembiayaan SMK TV sebagian besar hanya didapatkan dari kerjasama dan bantuan dari Dinas Pendidikan Kota Pontianak. Saat ini, besaran biaya yang diperlukan untuk sewa MUX masih menjadi pembahasan, mengingat ada kenaikan pembiayaan dibandingkan operasional TV analog. "Jika dibandingkan biaya ISR (Izin siaran radio) masih lebih besar sehingga cukup berat bagi kami. Apalagi lembaga penyiaran komunitas tidak dapat pendapatan melalui iklan komersil." ungkap Syahri.

Syahri berharap masih bisa melakukan negosiasi biaya penyewaan MUX sehingga sesuai dengan kemampuan operasional SMK TV sebagai televisi komunitas. "Apalagi SMK TV bergerak di bidang pendidikan, cukup banyak informasi pendidikan seperti program guru mengajar di televisi yang kami buat saat masa pandemi cukup membantu murid. Selama ini SMK TV menjadi pusat pengembangan pendidikan Broadcasting di Kota Pontianak." tambahnya.

Sementara itu persoalan senada dihadapi lembaga Penyiaran swasta PT. Ruai Televisi. Yuventius Ivie mengungkapkan masih kesulitan dengan biaya sewa MUX yang ada. " Apalagi masa pademi yang lalu sangat memukul bisnis televisi di daerah. Banyak pihak yang bekerjasama dengan kami mengalihkan anggaran untuk penanganan pandemi. Sedangkan sumber pendapatan banyak didapat dari kerjasama tersebut. " tambahnya. Meski demikian Ivie mengungkapkan akan terus berusaha mendapatkan solusi. Terutama keinginannya melakukan pembicaraan kembali dengan penyelenggara MUX sehingga menemukan titik temu dalam pembiayaan.

Setelah mendengar permasalahan dari lembaga penyiaran yang hadir, Komisioner KPID, Misrawi mengharapkan lembaga penyiaran tetap optimis dalam penyiaran digital, karena dengan kualitas siaran yang lebih jernih dapat menjadi nilai jual lebih kepada pengiklan. Bagi televisi yang masih terkendala dengan peralihan perizinan digital Misrawi menyarankan untuk segera mengurusnya pada portal e-penyiaran Menkominfo.

Sebagai penutup, KPID menyampaikan meskipun saat ini  proses migrasi digital menjadi wewenang penuh MenKominfo, KPID tetap mensupport semua pihak sehingga lembaga penyiaran terutama di daerah dapat bersiaran digital. Selanjutnya permasalahan yang ada akan menjadi catatan dan menjadi rekomendasi KPID Kalimantan Barat. (Pc)

KPID kunjungi Kelurahan Bangka Belitung Laut


KPID kalimantan Barat memiliki tugas dan wewenang melakukan pengawasan terhadap isi siaran. Dengan pengawasan diharapkan lembaga penyiaran dapat membuat dan menayangkan program siaran yang sehat, dan tidak melanggar aturan pada pedoman perilaku penyiaran dan standar pogram siaran P3SPS. Selain itu kesadaran masyarakat dalam memilih isi siaran yang tepat menjadi filter utama menjaring siaran yang tidak sehat.

Oleh sebab itu, kamis 22 setember 2022, Ketua KPID Kalimantan Barat, M.Y.I Deddy Malik, ST didampingi anggota KPID korbid Kelembagaan Meriana, Spd melakukan kunjungan ke kelurahan Bangka Belitung Laut. Kunjungan ini dimaksudkan sebagai langkah koordinasi program kerja KPID Kalbar dalam mensosialisasikan siaran sehat bagi masyarakat, khususnya masyarakat kelurahan Bangka Belitung Laut.

Lurah Bangka Belitung Laut, Junarta S.Sos yang menyambut KPID Kalbar menyambut baik kunjungan ini. Mengingat pentingnya literasi siaran sehat untuk mencipatakan masyarakat yang sadar informasi dan bijak memilih tayangan di tengah arus informasi global saat ini.

Ketua KPID Kalbay M.Y.I Deddy Malik menegaskan tujuan KPID Kalbar ingin memberikan literasi kepada masyarakat sekaligus membangun kesadaran pentingnya memilih siaran yang sehat. Menurutnya, masyarakat memiliki peran penting untuk memilih siaran sehat sehingga bisa mengambil manfaat untuk kehidupan, baik dari sisi SDM, parenting, kesehatan, dan ekonomi kreatif. Peran penting masyarakat turut membangun lembaga penyiaran menghadirkan siaran yang bermanfaat bagi pemirsanya

Selain itu, di tengah masyarakat KPID ikut mensosialisasikan tentang ASO atau analog switch off yang akan diberlakukan pada 2 November nanti. "Kami bersama dengan lembaga penyiaran memberikan informasi perlunya pemahaman peralihan teknologi dari analog ke digital, dengan kualitas gambar yang bersih, suara yang jernih, dan teknologi yang canggih. Masyarakat tidak perlu khawatir, teknologi yang lama televisi tabung bisa mendapatkan siaran tv digital dengan menggunakan set top box,” Ungkap Deddy. (Ca)


FGD Puslitbang TVRI: Menjaring Potensi Pendapatan TVRI di Pontianak

 


KPID Kalimantan Barat diwakili Ketua M.Y.I Deddy Malik menghadiri Focus Group Discussion (FGD) di Pontianak, Rabu (21/9/2022). Kegiatan ini dimaksudkan Untuk mensosialisasikan dan meningkatkan kerjasama dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh pusat penelitian dan pengembangan TVRI kali ini mengangkat tema kajian market share dan potensi pendapatan TVRI di kota Pontianak. FGD ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dan saran dari berbagai kalangan dalam fungsi TVRI sebagai Media Publik milik pemerintah, khususnya dalam pelayanan jasa penyebarluasan informasi serta pengelolaan penyiaran.

Dalam kesempatan tersebut Kepala stasiun TVRI Kalimantan Barat Syarifuddin, S.E., M.M.mengatakan keberadaan TVRI saat ini dituntut dapat memberikan layanan informasi  yang maksimal. Sesuai dengan fungsinya sebagai lembaga penyiaran publik TVRI bekerja sesuai dengan amanat birokrasi untuk menunjang pembangunan khususnya bidang penyiaran. Melalui kerja TVRI diharapkan akan ada efek pendapatan yang digunakan untuk negara.

Tidak hanya melalui program penyiaran, diharapkan sumber pendapatan lain melalui kerjasama dalam penyewaan aset atau memberikan jasa produksi dapat terus dikembangkan. FGD ini dimaksudkan menjaring masukkan dalam peningkatan layanan TVRI di era digital saat ini. FGD dihadiri oleh kalangan akademisi, lembaga BUMN, humas pemda dan perwakilan kementerian keuangan ini. 


Diskusi membahas peluang kerjasama, meliputi tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), konsep program siaran serta langkah strategis penyiaran menjelang Analog Swicth Off (ASO) .  Pengembangan sumber daya manusia (SDM) turut menjadi sorotan. SDM TVRI diharapkan mampu memberikan sajian informasi, hiburan dan pendidikan sesuai dengan kemajuan teknologi saat ini. Sehingga lembaga penyiaran LPP TVRI menjadi media pilihan dalam melakukan penyiaran sebagai Media pemersatu bangsa.

Suasana FGD yang dihadiri berbagai kalangan.


Dalam kesempatan yang diberikan, Ketua KPID Kalbar, M.Y.I Deddy Malik menyampaikan pentingnya TVRI Kalimantan Barat meningkatkan sajian informasi daerah sehingga mampu menunjang program pembangunan daerah. Selain itu, dengan menguatkan konten lokal diharapkan pihak-pihak pemerintah atau swasta Kalbar yakin dan mau menjadikan TVRI partner kerjasama yang akan meningkatkan pendapatan TVRI Kalbar.


FGD Puslitbang TVRI ditutup dengan paparan materi produk layanan jasa di TVRI dan peluang kerjasama bidang penyiaran, serta pemanfaatan platform digital  yang selanjutnya menunjang kualitas penyiaran dan penyebarabn informasi mengikuti perkembangan teknologi saat ini. (Pc)


Thursday 22 September 2022

Kompas TV Pontianak Perluas Jaringan Melalui Internet


Komisioner KPID Kalimantan Barat mengunjungi lembaga penyiaran televisi, Kompas TV. Kunjungan disambut oleh Kepala Biro Kompas TV Pontianak, Dwi Nardi. Pada awal perbincangan Dwi memaparkan sejarah Kompas TV yang hadir sebagai stasiun televisi swasta di kota Pontianak. Kompas TV Pontianak semula bernama Khatulistiwa TV,berdiri pada bulan agustus 2005, Pada tanggal 1 februari 2014, Khatulistiwa TV berganti nama menjadi Kompas TV Pontianak.

Dalam perjalanannya di media televisi pada maret 2016, Kompas TV meneguhkan diri sebagai televisi yang berfokus pada pemberitaan. Selain buletin berita, Kompas TV mengemas program berita melalui berbagai program talkshow, jelas Dwi Nardi.

Saat ini, Kompas TV Pontianak dimiliki oleh Kompas Gramedia Media (KG Media). Di kota Pontianak Jangkauan siaran meliputi Kota Pontianak, Kabupaten Memawah, dan Kabupaten Landak. Bersiaran di Channel 39 UHF dan siaran Digital di 48 UHF. Pada tahun 2022 Kompas TV telah memiliki 31 Kantor Biro tersebar dari Aceh sampai Merauke. Stasiun televisi di Pontianak ini merupakan salah satu dari jaringan Kompas TV. Siaran Lokal di Pontianak dimulai pada pukul 04.30 samapai dengan pukul 07.00, dengan total waktu dua setengah jam. Ditambah Kompas TV melakukan reportase pada program buletin berita yang disiarkan nasional dari Jakarta.

Sebagai televisi yang bersiaran di wilayah Kota Pontianak dan sekitarnya, Kompas TV memiliki keterbatasan jangkauan siar relatif terbatas. Mengatasi hal itu Dwi Nardi menjelaskan Kompas TV Pontianak mengoptimalkan tayangan melalui media sosial, youtube dan lainnya. Saat ini tayangan konten yang disukai di kanal youtube Kompas TV Pontianak didominasi oleh konten lokal. Beberapa Program yang ditayangkan oleh Kompas TV Saat ini meliputi:

  • Kompas Kalbar
  • Sapa Pontianak
  • Bincang Khatulistiwa
  • Khatulistiwa Sepekan
  • Screenplay
  • 1001
  • Mutiara Hati

Dalam kesempatan wawancara dengan jurnalis Kompas TV, Ketua KPID Kalbar, M.Y.I Deddy Malik menekankan perlunya lembaga penyiaran di daerah meningkatkan konten lokal. Serta sinergisitas lembaga penyiaran bersama KPID dan Pemprov dalam mendukung program pembangunan di daerah Kalimantan Barat. Deddy juga menyinggung pentingnya Perda penyiaran seperti yang telah diterapkan oleh provinsi DI.Yogyakarta. Dengan adanya perda diharapkan awak media semakin terlindungi. Serta membuat produksi isi siaran semakin beragam di daerah, sehingga membuka peluang ekonomi dan pendapatan daerah bidang penyiaran.

Kanal Youtube Kompas TV Pontianak

Pada diskusi KPID Kalbar Berharap langkah Kompas TV yang memiliki biro di daerah dapat diterapkan juga pada stasiun televisi berjaringan yang ada di Kalimantan Barat. Sehingga penyebaran informasi dan konten daerah menjadi diketahui masyarakat luas. Tidak hanya itu, dengan semakin baiknya penyiaran daerah akan menunjang pengembangan sumber daya manusia bidang penyiaran dapat bersaing di luar daerah.(ca)

Terkait: peraturan daerah Tentang Penyiaran D.I.Yogyakarta.

Pemerintah Kota Pontianak Sambut baik program KPID Kalbar


Walikota Pontianak Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, MM.,MT menyambut anggota KPID Kalbar di ruang kerjanya, selasa 20 september 2022. Di sela aktivitasnya Edi Kamtono menyempatkan diri berbincang tentang penyiaran Kalimantan Barat.

Program kerja KPID kalbar dipaparkan oleh Ketua KPID, M.Y.I Deddy Malik. Dalam melaksanakan programnya, KPID Kalbar membuat agenda Sosialisasi Siaran Sehat yang tematik, melalui Literasi, FGD,  Talkshow dan Dialog Publik. Kalbar juga memberikan ruang kepada LP (Lembaga Penyiaran).

Walikota Pontianak, Edi Kamtono menyatakan pemerintah kota menyambut baik program KPID Kalbar. Dalam melakukan sosialisasi Pemkot siap mendukung dan terlibat bersama KPID. Untuk itu Edi Kamtono meminta melalui Dinas Kominfo berkomunikasi dalam merencanakan sosialisasi bidang penyiaran.

Edi Kamtono menambahkan, di tengah maraknya media pemberitaan baru di internet, masyarakat perlu semakin menyadari pentingnya informasi yang diterima. Masyarakat pun harus selektif dan bijak memilih informasi yang ditontonnya. Apalagi jika menyangkut tayangan terhadap anak.

Pada penutup diskusi Wakil Ketua KPID Kalbar, Winarno, SH. Menegaskan sosialisasi tugas dan fungsi KPID sehingga masyarakat mampu memilah informasi serta memberikan laporan jika ada tayangan yang melanggar ketentuan. (pc)

Wednesday 21 September 2022

KPID Kalbar Kunjungi Pontianak Post


Selasa 20 september 2022 Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Kalimantan Barat, melakukan kunjungan kerja ke kantor media Pontianak Post. Pontianak Post sendiri dikenal memiliki sejarah panjang sebagai media cetak di Kalimantan Barat. Saat ini Pontianak Post berkantor pusat di jl. Gajah Mada Pontianak. Kunjungan KPID Kalbar diterima langsung oleh pimpinan perusahaan Drs. Salman Busrah beserta jajarannya. 

Dalam pertemuam yang berlangsung akrab berbagai hal turut diperbicangakan. Terutama menyoroti perkembangan media penyiaran televisi dan radio di Kalimantan Barat. Pada kesempatan tersebut Ketua KPID Kalbar M.Y.I Deddy Malik menyampaikan program kerja KPID Kalbar. Hal yang paling ditekankan adalah keinginan KPID untuk bekerjasama bersama media khususnya Pontianak Post dalam mengedukasi dan mensosialisasikan dunia penyiaran kepada masyarakat. Peran penting KPID dalam pengawasan isi siaran menjadi hal yang perlu dipahami masyarakat. Sehingga dapat menciptakan masyarakat yang sadar menonton tayangan yang sehat.

Menanggapi hal tersebut Salman menyampaikan perkembangan dunia pers khususnya cetak di Kalimantan Barat. Di tengah maraknya media baru di internet, media cetak seperti pontianak post turut berbenah dengan mengadaptasi perubahan teknologi. Terhadap dunia penyiaran radio Salman mengungkapkan keresahannya menyadari radio yang semakin hari kian redup. Sebagai penikmat siaran radio, pada masanya pernah menjadi sumber informasi yang sangat vital dalam penyebaran informasi daerah.

Diskusi membahas penyiaran kalbar.

Sebagai media cetak Pontianak Post telah melakukan berbagai kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta. Beberapa lembaga sudah memiliki halaman artikel sendiri yang memuat  informasi lembaganya. Hal ini sesuai dengan tujuan sosialisasi kerja lembaga sehingga dikenal oleh masyarakat.

Ketua KPID berharap nantinya KPID dapat turut mengisi halaman Pontianak Post  dengan berbagai artikel tentang dunia penyiaran. Mengingat literasi melalui media cetak sangat diperlukan guna menyadarkan masyarakat tentang memilah dan memilih tontonan yang sehat. (pc)

Tuesday 20 September 2022

Sutarmidji: Lembaga Penyiaran Harus Tingkatkan Profesionalitas


Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah, KPID Kalimantan Barat melakukan kunjungan kerja ke kantor Gubernur Kalimantan Barat, Selasa 20 september 2022. Kunjungan yang pertama kali ini diterima langsung Gubernur Kalbar H. Sutarmidji, SH., M.Hum. Di ruang kerja Gubernur. Dalam kesempatan tujuh Komisioner KPID Kalbar didampingi Plh. Kepala Dinas Kominfo Kalbar, D. Zamroni S.STP., MSI.

Kunjungan kerja dimaksudkan sebagai silahturahmi dan perkenalan komisioner KPID yang baru dilantik 12 agustus lalu. Selain itu jajaran KPID Kalbar memaparkan program kerja KPID kalbar terutama 100 hari kerja. Pada kesempatan ini Ketua KPID Kalbar, M.Y.I Deddy Malik menjelaskan fokus kerja KPID kedalam beberapa poin.

1. Sinergisitas KPID Kalbar PemProv Kalbar dan Lembaga Penyiaran sejalan dengan peran KPID Kalbar mendorong Lembaga Penyiaran membuat informasi program pembangunan dan kebijakan Pimpinan Daerah.

3. Sosialisasi Analog Swicth Off (ASO) melalui sinergi KemKominfo - PemProv - Pemegang MUX TV Digital - KPID Kalbar-Lembaga Penyiaran terkait cut off televisi analog pada 2 november 2022.

4. Penanganan daerah perbatasan terkait blankspot siaran dalam semangat mengawal informasi daerah dan nasional.

5. Pentingnya Perda Penyiaran untuk mendukung penyiaran daerah Kalimantan Barat.

Ditekankan Deddy pentingnya literasi penyiaran sehingga masyarakat semakin memahami siaran yang sehat. Menurutnya, masyarakat memiliki peran penting untuk memilih siaran sehat sehingga bisa mengambil manfaat untuk kehidupan, baik dari sisi SDM, parenting, kesehatan, dan ekonomi kreatif. Peran penting masyarakat turut membangun lembaga penyiaran menghadirkan siaran yang bermanfaat bagi pemirsanya.

Dalam tanggapannya, Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji meminta lembaga penyiaran lebih kreatif di era digital. Terutama lembaga penyiaran daerah musti lebih profesional mengemas informasi, dengan menggunakan edit value dikenal, disukai dan dipilih. Pemberitaan harus disertai data yang komprehensif, tidak hanya berfokus pada yang disukai dan viral saja. Lembaga penyiaran daerah melalui perannya harus mendukung pemerintah daerah sehingga kebijakan yang diambil dapat meningkatkan pendapatan daerah, tambah Sutarmidji.

Pemerintah daerah juga musti  memiliki manajemen pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Karena sumber daya alam kian lama akan habis. Hal tersebut salah satunya diwujudkan melalui pemahaman masyarakat terhadap informasi dan perkembangan daerah. Peran lembaga penyiaran menjadi sentral menyajikan tayangan yang sehat dan tepat bagi masyarakat kalbar.

Menanggapi perkembangan lembaga penyiaran daerah mulai tersaingi oleh media-media baru di internet, Sutarmidji meminta wartawan selaku ujung tombak lembaga penyiaran wajib membuka wawasan, jangan sampai kalah dengan narasumbernya, jangan sampai informasi dikuasai oleh media yang tidak kredibel. Bagi Sutarmidji, informasi yang baik akan membuat pemikiran positif bagi masyarakat sehingga berdampak kepada kehidupan psikologis yang positif pula.

Diskusi KPID bersama Gubernur Kalbar.

Bagi KPID Kalbar Sutarmidji memberikan masukkan agar tidak hanya berfokus dengan kerja-kerja internal, walaupun dengan berbagai keterbatasan infrastruktur dan SDM tetapi tetap bekerja dengan taktis dan berkualitas. (pc)

Tantangan 77 Tahun Radio Mengudara

     


Ketua KPID Kalimantan Barat M.Y.I Deddy Malik senin 19 september 2022 menjadi narasumber pada Talkshow Presisi: Prestasi dan Edukasi yang disiarkan oleh  Radio Persada. Talkshow mengambil tema Hari Radio Nasional, Radio Bangkit, Radio Berdaya. 

   Selain KPID Kalbar, hadir pula Ketua KPI Pusat Agung Suprio, Ketua KPID Jawa Barat Adiyana Slamet dan dipandu oleh Irwan Firman.

   Dalam kesempatan memberikan paparannya Deddy Malik menyampaikan progran kerja KPID Kalbar dalam melakukan tugasnya. literasi kepada masyarakat yang merupakan satu program 100 hari kerja, ada sosialisasi, dialog, diskusi publik, KPID Awards, dan riset indeks. 

   Dalam pesannya Deddy menyampaikan di usia Radio sudah 77 Tahun Mengudara masih menjadi Sarana Vital untuk Membangun Bangsa, awak radio terus Berkreatifvitas dalam membuat Program Siaran yang Sehat dan Berkualitas serta Inovatif bagi pendengar, serta selalu menjadi salah satu  sumber validitas Informasi.

    Pada masanya dahulu Radio pernah berada dititik jaya. Di saat sekarang banyak media baru perlu membangun semangat dengan:

1. Tetap Optimis dan Berpikir Positif, bahwa mengganggap serta bisa mengubah : Tantangan Menjadi Potensi serta kekuatan untuk lebih berkreativitas – On The Spot dll
2. Tetap Kreatif dlm mengemas Program siaran serta inovatif dalam membuat konten – contoh konten Lokal – Potensi kearifan Lokal
3. Memberikan Literasi dengan Kemasan yang menarik dan Update sehingga Masyarakat selalu berpikir dan menjadikan radio sbg salah satu sumber informasi valid yang peting, berkualitas dan sangat menarik utk pendengan simak
4. Menjadi sumber utama dalam pencarian informasi penting bagi masyarakat dlm semua aspek.

Terkait peran generasi muda atau yang berjiwa muda perlu melakukan pembaharuan konsep, riset, dan konten di radio, Deddy Malik masih memandang radio memiliki peran penting, karena Generasi Muda pada dasarnya merupakan salah satu asset pendengar terbesar dari radio. Di masa sekarang, dapat melakukan pembaruan dlm konsep, riset dan konten dg style kekinian yang milenial, masih banyak tema menarik yg bisa dan menantang utk dikembangkan, misalnya peran generasi muda melalui program siaran di radio yg sifatnya memotivasi seperti iptech character building/membentuk karakter melalui Komunitas pendengar. Pendidikan dalam meningkatkan SDM dan dikemas dalam program serta kompetensi yang dilakukan secara tematik dlm program siaran.

 

Di Kalimantan Barat, konten siaran unggulan yang bertahan bersifat tematik, misalnya di Informasi,  Hiburan dan Religi, dengan ciri Khasnya, Informasi Progres Pembangunan Daerah, Budaya dan konten Lokal Kalbar, tambah Deddy.


Radio musti Optimis dan Berpikir positi, Mengubah Tantangan menjadi Kekuatan dan Peluang/Potensi. Dan perlu adanya komunitas pendengar radio berdasarkan Program Siaran yg Tematik, sehingga semua program unggulan memiliki komunitas  pendengar secara khusus, Unik, menarik dan berdaya guna dan bermanfaat. Dapat pula menggunakan gaya milenial yang asyik untuk khususnya generasi Muda. (pc)